Seruit
Seruit
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, Indonesia,
yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak
(olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti
belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat,
terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko makanan dan oleh-oleh, juga
terdapat makanan khas yaitu sambel Lampung, lempok (dodol), keripik pisang,
kerupuk kemplang, manisan dll.
Seperti masyarakat di banyak daerah di Indonesia, masyarakat
Lampung adalah masyarakat yang gemar berkumpul dan bersilaturahmi, baik antar
keluarga maupun antartetangga. Mereka berkumpul di acara pernikahan, acara
adat, atau acara keagamaan.
Secara kultural, Lampung memiliki dua masyarakat adat, yakni
Lampung Sai Batin dan Lampung Pepadun. Keduanya sama-sama memiliki kebiasaan
berkumpul. Saat berkumpul, diperlukan makanan yang bisa dinikmati bersama-sama.
Makanan tersebut adalah seruit. Namun, kebiasaan makan seruit tidak memliki oleh
semua masyarakat adat. Hanya seruit secara turun termurun. Bagi Lampung
Pepadun, seruit adalah makanan pokok.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk membuat
seruit. Prosesnya, ikan yang sudah disediakan terlebih dahulu dibumbui dengan
bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbunya berupa bawang putih, garam, kunyit, dan
jahe. Setelah itu, ikan pun dibakar selama sepuluh menit. Saat sudah setengah
matang, ikan diolesi dengan kecap manis dan campuran bumbu dari bawang putih,
garam, dan ketumbar. Sementara, sambal untuk campuran seruit adalah cabai
merah, cabai kecil, garam, micin, rampai, dan terasi baker. Bahan sambal ini
lalu ditumbuk hingga halus.
Untuk menikmatinya, seruit harus ditambahkan dengan
tempoyak, yakni durian yang sudah diawetkan dan dihaluskan. Tak ketinggalan
untuk menambahkan beberapa jenis lalapan, seperti daun kemangi timur, terong
baker, jengkol, dan daun jambu monyet. Bahan tambahan ini kemudian dicampurkan
dan diaduk menjadi satu.
Setelah itu, seruit pun siap dinikmati dengan nasi hangat.
Di Lampung, salah satu rumah makan yang menyediakan menu seruit adalah Rumah
Makan Rusdi Gendut. Rumah makan ini terletak di Jalan Pangeran Tirtayasa
Sukabumi, Bandar Lampung. Lokasinya cukup strategis karena terletak di pinggir
jalan utama. Rumah makan milik Rusdi ini adalah rumah makan yang menjual
makanan khas Lampung. Ia berdiri pada Januari 2010. Sedari awal, bisnis pria
kelahiran 1959 ini memang makanan. Hanya saja, sebelum ini, ia tidak menjual
menu khas Lampung.
Karena di Lampung sangat jarang rumah makan yang menjual
makanan khas Lampung, ia pun berusaha untuk memulainya. Ia ingin melestarikan
tradisi makan seruit. Dan pada saat yang sama, hatinya tergerak melihat betapa
maraknya makanan khas Padang, makanan khas Palembang, atau makanan khas Sunda.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Seruit
Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Sumatera dan Kalimantan), serta Malaysia. Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian yang tidak terlalu banyak mengandung gas dan air. Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi garam sedikit. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Setelah selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Kamu juga bisa memasukkan adonan ke dalam kulkas(bukan freezer-nya), namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang berumur 3 samapai 5 hari cocok bisa untuk dibuat sambal karena sudah asam, namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ataupun ikan-ikan lainnya.
Untuk membuat sambar sambal dari olahan tempoyak, pertama campurkan tempoyak (seperlunya) dengan bawang putih, bawang merah, dan cabe yang telah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa. Goreng sekitar 2 sampai 3 menit dengan minyak goreng secukupnya, untuk melayukan bahan-bahan tersebut. Setelah layu, tempoyak siap dihidangkan hangat-hangat.
Sumber : http://www.caramakan.com/2015/03/Makanan-Khas-Lampung.html
0 comments:
Post a Comment